Oleh: islam feminis | April 26, 2007

Panduan Islam tentang Hubungan (biologis) Suami Istri. (Bag-1)

2037620558_74b23d9331_m.jpg

Dalam artikel ini, akan dibahas tentang adab islami (panduan Islam) berkaitan dengan hubungan biologis suami istri. Meskipun sebelumnya saya merasa hal yang sangat privasi dan mungkin hal yang tabu, tetapi ketika melihat ternyata pengetahuan yang benar sesuai dengan anjuran Islam tentang hal ini akan dapat memberikan pengaruh kepada anak yang akan dididik maka saya kira sebaiknya hal ini kita singgung juga

———————————————–

Panduan Islam tentang Hubungan (biologis) Suami Istri. (Bag-1)

Melanjutkan panduan untuk mendapatkan anak yang saleh, dengan memperhatikan hal-hal yang berpengaruh dalam mempermudah pendidikan anak di masa yang akan datang. Dalam pembahasan sebelumnya dibahas tentang pentingnya pendidikan, tujuan pendidikan dan mencari pasangan hidup, sebagai salah satu factor yang sedikit banyaknya dapat berpengaruh dalam pendidikan anak. Karena pasangan ini pada waktu yang akan datang akan menjadi orang tua anak yang akan dididik.

 

Islam bukan agama yang mengkebiri seks manusia, begitupula bukan agama yang memperbolehkan pemeluknya untuk mengumbar seks. Akan tetapi ia memberikan jalan penyaluran seks melalui jalan yang benar yaitu pernikahan. Walaupun pernikahan dalam Islam tidak dipandang dari segi seksualnya saja. Bahkan lebih dari itu, ia pun dianggap sebagai salah satu pintu untuk menuju kesempurnaan dan kebahagiaan yang ingin dicapai oleh manusia. Setelah mereka memasuki kehidupan berumah tangga, maka peranan kedua orang tua semakin terasa.

 

Dalam artikel ini, akan dibahas tentang adab islami (panduan Islam) berkaitan dengan hubungan biologis suami istri. Meskipun sebelumnya saya merasa hal ini merupakan masalah yang sangat privasi dan mungkin hal yang tabu, tetapi ketika melihat ternyata pengetahuan yang benar sesuai dengan anjuran Islam tentang hal ini akan dapat memberikan pengaruh kepada anak yang akan dididik maka saya kira sebaiknya hal ini kita singgung juga. Dan mudah-mudahan akan menambah wawasan dan dapat diamalkan oleh para orang tua sebagai lahan terbentuknya generasi yang sehat, saleh dan cerdas..

Telah dijelaskan dalam banyak hadis tentang adab hubungan biologis suami istri yang hendaknya diketahui oleh pasangan suami istri. Adab hubungan biologis suami istri dapat sedikit banyaknya akan memberikan pengaruh pada jasmani dan ruhani anak. Rasulullah telah memberikan pesan kepada Imam Ali tentang adab dan tata cara hubungan biologis suami istri dari sisi waktu, tempat dan kondisi kejiwaan yang meliputi kedua pasangan. Rasulullah bersabda: “Wahai Ali, Jagalah (dan amalkan) wasiatku ini, sebagaimana aku telah menjaga (dan mempelajarinya) dari saudaraku Jibra’il as.” (Makarimal Akhlak, hal 219, dinukil dari buku Tarbiyate Farzan (Pendidikan Anak), Sayyid Ali Husaini Zadeh, hal 50]

Rasulullah saww sendiri sebelum memiliki putri tercintanya Sayyidah fathimah Zahro , berpisah selama 40 hari dengan istrinya Sayyidah Khadijah. Setelah itu menemui istrinya dan sebelumnya memakan apel surga yang diberikan malaikat Jibrail as kepadanya. Yang darinya kemudian terlahir manusia sempurna bunda Fathimah Zahro as. Berkenaan dengan beliau Rasulullah bersabda:: “Sesungguhnya wanita ahli surga yang paling utama adalah Khadijah binti Khuwailid, Fathimah binti Muhammad saww, Maryam binti ‘Imron, dan Asiyah binti Mazahi.” (Mustadrak Ash Shahihain 2:497).

 

Walaupun mungkin kita tidak dapat melakukan secara sepenuhnya apa yang telah dilakukan oleh Nabi kita, namun tak ada salahnya yang mampu kita lakukan ya sebaiknya kita lakulan dan amalkan. Seorang perempuan mendatangi Rasulullah saw, seraya berkata: “Wahai Rasulullah, bagaimana Allah swt dapat dikatakan adil, padahal Dia telah memberikan anak yang buta kepadaku?” Dalam menjawab protesnya beliau menjawab: “Apakah ketika kalian berhubungan, suamimu meminum minuman keras (khamar)?” “Ya, wahai Rasulullah.” Jawabnya. Lantas beliau kembali bersabda: “Jika demikian maka cercalah diri kalian sendiri”.

Pengaruh menjaga adab hubungan suami istri dalam beberapa riwayat dibagi kepada dua bagian:

1. Memberikan Pengaruh kepada keselamatan dan kesehatan jasmani anak:

  • Iman Ali Zainal Abidin (Imam Ke-4) berkata: “Jika seoarng suami melakukan hubungan biologis dengan istrinya dalam keadaan tenang, tidak dalam keadaan rasa khawatir dan tidak grogi maka sperma akan masuk ke dalam rahim istrinya dalam keadaan tenang pula. Dan paras anak akan mirip dengan ayah dan ibunya. Namun jika seorang suami melakukan hubungan biologis dengan istrinya dalam keadaan tidak tenang, ada rasa khawatir dan grogi maka sperma akan masuk ke dalam rahin dalam keadaan tidak tenang pula. Serta paras anak mirip dengan paman, bibi dari kedua belah pihak dan anggota keluarga yang lainnya.” (Bihar al-Anwar, jil 60, hsl 359, dinukil dari Tarbiyate Farzan (Pendidikan Anak), Sayyid Ali Husaini Zadeh )Ini sebagian dari riwayat, dan ada beberapa hadis lagi bisa didapatkan dalam kitab makarimal akhlaq, berkaitan dengan adab hubungan suami istri.

  • Dalam hadis lain Rasulullah saw bersabda; “Wahai Ali, janganlah melakukan hubungan biologis dengan istrimu pada awal bulan, pertengahan dan akhir bulan. Karena ada kemungkinan besar akan menyebabkan gila, terkena penyakit kusta, cacat anggota tubuh dan akal istri dan anak.”(Makarimal Akhlak, hal 219)

2. Hal-Hal yang Memberikan Pengaruh pada Ruhani dan Kejiwaan Anak:

Diantara hal-hal yang hendaknya dilakukan sebelum melakukan hubungan suami istri ialah berwudhu atau dalam keadaan suci, menyebut nama Allah swt dan berdoa akan mencegah dari campur tangan syetan. Syetan setelah diusir dari surga ia bersumpah untuk menjerumuskan manusia melalui harta dan anak, seraya berkata: “Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka. (Al-Israa: 64)

 

Campur tangan syetan dalam harta mungkin sudah jelas bagi kita. Namun apa yang dimaksud campur tangan syetan dalam anak-anak kita? Dalam menjawab hal ini dalam tafsir Shafi karya Faiz Kasyani, telah dinukil dari Imam Shadiq as bahwa beliau berkata: “Sewaktu kalian memulai hubungan suami istri dengan nama Allah swt maka syetan akan menjauh dari kalian. Namun jika tidak memulai dengan menyebut nama Allah swt maka syetan akan ikut campur dalam dalam perbuatan kalian.”

 

Tentu mendidik anak yang ketika pembentukannya terdapat campur tangan syetan, akan lebih sulit dibanding anak yang tidak seperti itu. Begitupula hendaknya berhati-hati ketika melaukan hubungan suami istri secara hati-hati, jangan sampai anak kita menyaksikannya. Dalam sebuah riwayat Imam Shadiq as yang telah dinukil dari kakeknya Rasulullah saw berkata; “Sumpah demi Tuhan yang jiwaku berada di bawah kekuasaannya, jika seorang suami hubungan biologis dengan istrinya, sementara anaknya ada di kamarnya melihatnya, mendengar omongan dan desah nafasnya, ketahuilah anak tersebut tidak akan bahagia, baik anak laki-laki maupun perempuan maka akan menjadi penzina. ” (Wasa’il Asy-Syi’ah, jil 14, hal 94)

Mudah-mudahan kita dapat mengamalkan panduan ini, paling tidak bagi anak kita yang akan datang. InsyaAllah

[Euis D dari buku Tarbiyate Farzan (Pendidikan Anak), Sayyid Ali Husaini Zadeh]


Tanggapan

  1. Ini artikel yang bagus dan merupakan salah satu hal yang saya ingin kaji lebih jauh, bahwa jiwa manusia mempengaruhi alam fisik dan juga sebaliknya…hubungan ini merupakan bagian dari physical effects dan metaphysical fenomenon…

    Keduanya saling mengkait dan alangkah baiknya jika dibuat satu artikel lagi yang membicarakan adab berkumpul suami istri dan juga pengaruhnya kepada jiwa si anak…

    Sebab, semakin suci hubungan itu, maka jiwa si anak menjadi kuat dan rentan terhadap godaan setan, sedangkan ketika jiwa pelakunya keruh dan adab hubungannya menyimpang, maka efeknya, jiwa si anak pun akan semakin lemah dan rentan terhadap godaan setan…

    bagus…

    Muslimah:
    Terima kasih…

  2. artikel yang bagus dan pasti bermanfaat… makasih ya

    Muslimah:
    Terima kasih juga…

  3. bagus… bagus… artikel yang bermanfaat…

    Muslimah:
    Terima kasih…

  4. Masih belum bisa praktek ini, tapi moga-moga saat diperlukan nanti bisa dipakai ilmunya dari sini.. amiin..

  5. sebelum melakukan hubungan suami isteri bacalah ‘bismillah allahumma jannibni syaitan wa jannibni syaitan maa razaktana (maaf bukan bissmillah allahumma inni audzubika minal khubusi wal khabith. barang siapa yang membaca doa ini kemudian allah menakdirkan seorang anak maka anak tersebut tidak akan mampu disesatkan oleh syaitan selama hidupnya
    f.a.angkah

  6. Sip

  7. Nanya Mbak, maksudnya awal, pertengahan, akhir bulan itu apa ya? Bulan Hijri atau Masehi? Thx.

  8. Maksudnya ialah bulan Hijri Qomari.
    Terima kasih

  9. emang bnar kok,artikel ini.oks buat yngudah nikah atopun yng blm…smg kt diberi keturunan ygsholehdn sholehah.amin. nb tnya awal,tngah,akhir itu tglnya yaato apanya?THANKS
    ———————-
    <strong>Muslimah:</strong>
    Tanggal awal,pertengahan dan akhir bulan mbak…dan itu pakai tanggalan Qomariyah (Arab) mbak, karena peredaran darah dalam tubuh manusia -termasuk darah haid- dipengaruhi oleh Bulan, bukan Matahari. Makanya kenapa menstruasi disebut dengan ‘datang bulan’ bukan ‘datang matahri’, karena memang kedatangannya -secara normal- sangat dipengaruhi oleh gravitasi bulan, persis seperti gerakan pasang-surut air laut, kecuali jika ada penyakit yang menjadi penghalang sirkulasinya secara normal/alami.
    Terimakasih juga atas kunjunganya mbak…

  10. alhamdulillah, ane dapat ilmu yang sebelumnya hanya mereka-reka dan omongan banyak orang, tapi kini sudah tahu ilmunya

  11. Ini artikel yang bagus dan benar adanya,bahwa hubungan suami istri (biologis)adalah bukan alasan seorang pria dan wanita menikah namun apabila terjadi ketidakharmonisan dikarenakan masalah hubungan biologis tersebut maka tidak sedikit suami istri bercerai. Didalam islam kita diterangkan adab menggauili istri dengan baik,namun apabila ada ketidak sanggupan sang suami dalam membahagiakan istrinya (misalkan ejakulasi dini,dsb)kemana kira2 si suami untuk bertanya,apa ke ulama yang mengajarkan kitab kuning atau dokter???

  12. @ Roens
    Jelas sekali -secara logis dan teks agama- bahwa dalam menyelasaikan suatu masalah harus kembali kepada ahlinya, jika tidak, maka akan mengalami ‘kerusakan’. Dalam masalah kesulitan / problem berkaitan dengan masalah pribadi kesehatan alat reproduksi maka harus merujuk kepada dokter yang mendalami masalah medis tersebut, bukan merujuk kepada ulama yang lebih mengusai di bidang lain (agama), bukan medis. Hal itu karena mayoritas ulama -bukan seperti Ibnu Sina- yang juga menguasai medis, dan sebaliknya, mayoritas dokter juga tidak menguasai ilmu agama. Jadi semua harus dikembalikan kepada ahlinya. Walaupun, ada beberapa hal yang agama juga turut campurtangan di dalam masalah medis tersebut. Seperti bahwa seorang dokter dilarang praktek atau memberikan obat-obatan yang haram kepada pasien, kecuali dalam keadaan ‘darurat’. Alhasil, antara dokter yang pakar medis dan ulama yang pakar agama harus ada saling pengertian dan bagi tugas, tahu dimana pos masing-masing, bukan saling merasa sok tahu dibidang orang lain. Kurang lebihnya minta maaf.
    Terimakasih

  13. @roens
    Laki laki MUSLIM sejati INSYA ALLAH tak ada yg terkena Ejakulasi dini.
    Ejakulasi dini itu penyakit yg menyerang orang-orang kafir, orang yg iman nya lemah dan tak punya agama
    Ejakulasi dini itu penyakit yg diada-adakan oleh YAHUDI dan NASRANI

  14. Hmm,,,Pretty Good ^b^
    ‘N Extremely useful

  15. artikel yg bagus..
    semoga berkah tercurah untuk penulis dan para pembacanya

  16. syukronlillah, smoga tulisan ini dan penulisnya dapat berkah dari yang maha Kuasa, sgt membantu saya yg lg gundah belum beristri, thanks atas infonya.

  17. sungguh benar anda, semoga Allah meridhai anda

  18. Saya senang ikut ergabung di islam feminis, karen adapat emnambah ilmu agama saya.

  19. artikelnya bagus,tapi….saya ingin dikirimi setia hari di email saya.

    —————————————————

    Islam Feminis:

    Maaf, mungkin permintaan anda sulit saya penuhi, selain karena kesibukan, juga karena peng-up load-an makalah tidak setiap minggu, apalagi setiap hari. Silahkan saja mampir ke blog ini setiap anda mengecek email.

  20. alhamdulillah bisa menjadi panduan yang sempurna

  21. Tulisannya bagus…nambah pengetahuan saya. terima kasih…

  22. ya…. lumayan bagus, dan khusus buat saya sangat bermanfaat yang masih dalam tahap membina keluarga, cuma saya ingin tau klo ada aturan / tatacara menggauli istri tentu ada do’a do’anya agar anak kita lahirkan menjadi saleh dan saleha

  23. bagus sekali……dan saya mohon panduan berhubungan suami istri yang lengkap dan jagu cara berhubungan yang sehat

  24. Bgus n b’mtu bgt artklny, kbtulan sy blm nkh, jd bwt tmbh pngthun. Kl bsa smw doa2 yg dbca sat b’hub dmskuin kdlm artklny ya thx.

  25. sae og artikel ieu kanggo nambihan ruang dimensi kaelmuan,skedik ageungna umat islam sadar,nu kmh nu leres……………………………..nuhun.assalamu ‘alaikum

  26. EMANG AGAMA ISLAM SANGAT EDEAL MAU JAMAN YG SDH BYK BERUBAH PUN ISLAM TETAP PUNYA MAKNA YG SANGAT LUAR BIASANYA,YG SEMUA ITU TERNYATA SDH DITUNGKAN DLM ALQURAN.

  27. Asslm…

    artikelnya bagus bgt lho, sy banyak belajar dgn adanya artikel ini. tp sgt disayangkan sy blm dipercaya Allah tuk mendapat momongan. doakan ya muslimah semoga sy cepat diberikan keturunan yg sholeh dan sholehah. Amin..

  28. bissmillahirahmanirrahim,begitu banyak masyarakat islam tdk menggunakan syariat islam,begitu bnyak pula orang islam yang melahirkan anak2 islam yang tidak beriman,karena lemahnya pengetauan mereka akan pengetahuan islam .dengan adanya artikel ini semoga allah meridoi,dan bermamfaat untuk semua yang ingin melahirkan anak2 yang saleh amien…..insyallah

  29. Dalam hadis lain Rasulullah saw bersabda; “Wahai Ali, janganlah melakukan hubungan biologis dengan istrimu pada awal bulan, pertengahan dan akhir bulan. Karena ada kemungkinan besar akan menyebabkan gila, terkena penyakit kusta, cacat anggota tubuh dan akal istri dan anak.”(Makarimal Akhlak, hal 219)

    kalo boleh sy minta tlg d jelaskan bagian tsb :)trmksie

    ————————————————-

    Islam Feminis:
    Anjuran untuk tidak melakukan persetubuhan pada tanggal 1-15 dan 29/30, itupun adalah tanggalan sesuai bulan Arab, bukan tanggal masehi. Namun, untuk awal bulan Ramadhan terdapat pengecualian, karena terdapat dalil khusus di sana.
    Jika anda tanya kenapa? Maka jawabannya berkaitan dengan hikmah anjuran tersebut. Peredaran darah dalam tubuh sangat dipengaruhi gravitasi bulan, sebagaimana pasang-surut air laut. Dan peredaran darah dalam tubuh itu sangat mempengaruhi psikis seseorang. Anda lihat perobahan dewaktu anda datang bulan dan setelah/sebelum datang bulan, khan beda? Begitu juga pada awal-tengah-akhir bulan, kecuali bulan penuh berkah Ramadhan. Masalah peredaran darah yang mempengaruhi psikis itulah yang menyebabkan kemungkinan kecacatan fisik atau mental itu lebih banyak.

  30. Artikel ini sangat bagus dan akan sangat berguna bagi seorang muslim dan muslimah yang akan melakukan hubungan biologis. Demi mendapatkan keturunan yang baik dalam Islam.
    Sebagai permintaan, aku sangan berharap sebuah artikel yang membahas tentang bagaimana dan apa yang harus dilakukan sebelum melakukan, saat melakukan dan setelah melakukan hubungan biologis oleh seorang suami dan seorang istri secara islami. Terima kasih.
    Akan sangat bertgerima kasih jika saudara/i seiman sudi mengirim artikelnya atau memberi tahu kalau artikel tentang ini telah dimuat ke imel aku. Terima kasih 🙂

  31. Subhanalloh…. Smoga Allah berikan keberkahan dlm hidup kita artikel yg sangat bagus ini salah satu menambahi beratnya timbangan amal baik oya…ada suatu yg mengganjal dlm fikiranku berhubungan seperti posisi binatang itu katanya tdk blh tp ternyata yg melarang itu adalah org yahudi kalau kt ummat islamkan tdk melarangnya bagaimanakah yg maksudnya istrikamu adalah sawah ladangmu boleh kamu datangi darimana saja kamusuka tentu dgn jalan yg ma’ruf terimakasih

    —————————————

    Islam Feminis:
    Benar sekali, anda sendiri sebenarnya sudah menjawab pertanyaan anda. Anda katakan (sebagaimana redaksi ayat) bahwa perempuan/istri ibarat ‘sawah ladangmu’ dan datangi sesukamu selama ‘makruf’ (baik/maslahat). Kita lihat dengan pendekatan, kata ‘makruf’ berarti kita dilarang untuk menanami ladang dengan semisal ganja atau barang terlarang lainnya bukan? Itu yang pertama. Yang kedua, ladang itu berarti tempat untuk bercocok tanam untuk mendapat hasil, berupa generasi yang baik. Apakah mungkin generasi yang baik dan diidam-idamkan akan dihasilkan dengan cara ‘binatang’? Kalau kita suka-suka saja tanpa ada sesuatu lain yang membedakan senggama manusia berakal dengan senggama hewan maka mana letak manusia sebagai ‘sebaik-baik ciptaan’ bahkan dinyatakan sebagai pemilik potensi sebagai ‘khalifah Allah’ di bumi? Oleh karenanya, mulai dari ditekankannya untuk berwudhu dulu, berdoa dulu, berbismilah dulu dan dengan cara yang baik (bukan seperti hewan, atau bahkan sengaja meniru cara hewan, naudzubillah min dzalik)…itulah yang membedakan kita (manusia berakal) dengan hewan (yang hanya melampiaskan nafsu birahi saja).

  32. Alhamdulillah, semoga apa yang kita perbuat dapat bernilai ibadah. Syukran wa Syukrillah atas artikelnya semoga apa yang kita ketahui tentang kebenaran yang datangnya dari Allah SWT dapat kita sebarkan kejalan yang benar. Amien…

  33. bagus sekali ,moga ada artikel yang lainnya


Tinggalkan Balasan ke salamah Batalkan balasan

Kategori